Pondok Pesantren Modern Al Fatih Klaten merupakan salah satu pondok pesantren yang ada di Kabupaten Klaten. Adapun belajar mengajar di ponpes ini menggunakan kurikulum yang berlaku di tambah dengan ilmu agama. Ada juga kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler sekolah untuk santri seperti karate, basket, futsal, grup belajar dan Pesantren Modern Al Fatih Klaten memiliki staf pengajar uztad/uztazah serta guru yang kompeten pada bidang pelajarannya masing-masing sehingga berkualitas dan menjadi salah satu pesantren terbaik di Kabupaten Klaten. Tersedia juga berbagai fasilitas seperti ruang kelas yang nyaman, asrama yang nyaman, laboratorium praktikum, perpustakaan, lapangan olahraga, kantin, masjid dan kunjungi ponpes terdekat ini untuk info pendaftaran, biaya pendaftaran, info biaya SPP, info kurikulum, info pesantren di Kabupaten Klaten, nomor NPSN dan lainnya. Anda juga bisa menghubungi kontak atau mengakses website sekolah jika tersedia. Jam buka / kerja Senin Open 24 hours, Selasa Open 24 hours, Rabu Open 24 hours, Kamis Open 24 hours, Jumat Open 24 hours, Sabtu Open 24 hours, Minggu Open 24 hours Belum ada gambar galeri. Dimana alamat Pondok Pesantren Modern Al Fatih Klaten? Pondok Pesantren Modern Al Fatih Klaten beralamat di Belangwetan, Belang Wetan, Kec. Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 57438, Indonesia. Berapa kontak nomor telepon Pondok Pesantren Modern Al Fatih Klaten? Pondok Pesantren Modern Al Fatih Klaten dapat dihubungi melalui kontak nomor telepon 0856-4179-1291 Berapa kode pos Pondok Pesantren Modern Al Fatih Klaten? Kode pos dari Pondok Pesantren Modern Al Fatih Klaten adalah 57438 Apa alamat URL website Pondok Pesantren Modern Al Fatih Klaten? Website Pondok Pesantren Modern Al Fatih Klaten dapat di akses online melaluiSELAYANGPANDANG PESANTREN TERCINTA; PENERIMAAN SANTRI BARU TP. 2021/2022; Meraup Aliran Pahala; 10 WASIAT AGAR TERHINDAR DARI CORONA; Pemikiran yang Salah Tentang SARS-CoV-2, Virus Penyebab Penyakit Covid 19; DAFTAR & ALAMAT PESANTREN-PESANTREN AHLUSUNNAH WALJAMAAH YANG BERMANHAJ SALAF Pesantren Terbaik di Jawa Barat sebenarnya cukup banyak. Terutama karena wilayah ini dikenal pesantren-pesantren legendaris. Bisa dikatakan cukup sulit untuk memilihnya. Namun demikian kami akan memberikan rekomendasi. Yang kami sajikan adalah pesantren yang mewakili setiap jenis. Kalau yang di atas 30 juta kami tidak masukkan, bagi kami sudah masuk kategori lainnya. Tentu subjektif. Tapi setidaknya menjadi pertimbangan. Kami sertakan juga rangking di Google. Pesantren Al Hamidiyah DepokPesantren Suryalaya TasikmalayaPesantren Al Ma’soem SumedangPesantren Kempek CirebonPondok Pesantren Modern Darussalam GarutPesantren Anak Nurul Amal CiamisPesantren As Shidqu CilimusPesantren Sunnah Jawa Barat Minhajus Sunnah BogorPesantren Terbaik di Jawa Barat Buntet Cirebon Pesantren Al Hamidiyah Depok Pesantren terbaik di Jawa Barat yang kami pilihkan adalah Al Hamidiyah Depok. Apalagi bagi wilayah Jabodetabek, pesantren ini cukup terkenal. Didirikan oleh tokoh Nahdlatul Ulama KH. Achmad Sjaichu pada 1988, beliau lahir di Ampel Surabaya. Keunggulan utamanya adalah paket pendidikannya lengkap. Di sini pendidikan bahasa arab dan kemampuan ngaji kitab menjadi sisi utama, nahwu shorf, imrithi, fathul mu’in, serta ada khusus akhlaq yaitu akhlaq lil banat dan banin. Keunggulan lain adalah tahfidz Quran. Tahapannya juga cukup detil, mulai dari tajwid, tilawah, tahqiq dan tahfidz Quran. Target juga disesuaikan perjenjang. Sehingga santri punya bekal hafalan. Keunggulan berikutnya adalah pendidikan formal yang cukup bagus. Buktinya mudah, di tahun 2017 juara 1 fisika, juara 2 Matematika, juara 3 Biologi, tingkat Depok pada Kompetensi Sains Madrasah KSM yang diadakan oleh pemerintah. Untuk fasilitas juga tidak diragukan, wilayah Jabodetabek memang dikenal pesantren dengan fasilitas cukup bagus. Bisa dilihat dari video yang kami sertakan. Di Google mendapatkan rating dari konsumen dengan nilai cukup tinggi, dengan 187 ulasan, di antaranya dari Risna Puspa yang menyatakan, “Sekolahnya rapih dan bersih, manajemennya bagus, gurunya ramah dan update”. Pesantren Suryalaya Tasikmalaya Pesantren terbaik di Jawa Barat berikutnya dari Suryalaya Tasikmalaya. Kami memilihnya karena mewakili satu aspek menarik. Yaitu pesantren suluk, pesantren yang fokus pada tarekat, akhlaq, dan hati. Oleh sebab itu pesantren Suryalaya dikenal sebagai salah satu rujukan penguatan spiritual beberapa remaja yang bermasalah, bahkan narkoba. Maka dikenal sebagai pesantren Inabah, atau mengembalikan kepada jalan Allah. Maka jika ingin mencari pesantren yang lebih dalam menekankan akhlaq, suluk manusia, kami pilihkan Suryalaya sebagai tempat terbaik. Apalagi lokasinya sejuk, kembali ke desa. Pendidikan formalnya juga lengkap dari SD hingga sekolah tinggi. Untuk pesantren ada ibtidaiyah, tsanawiyah, aliyah, tradisional, oleh sebab itu santrinya sangat banyak sekali, dan berasal dari banyak daerah di Indonesia. Info lengkap di sini. Pesantren Al Ma’soem Sumedang Pesantren terbaik di Jawa Barat berikutnya adalah Al Ma’soem Jatinangor Sumedang, juga dikenal sebagai pesantren di Bandung karena dekat dengan Bandung. Al Ma’soem kami masukkan karena beberapa aspek. Secara akademis formal menonjol. Menggunakan sistem SKS, tidak ada jam kosong, menjadi sekolah rujukan, menggunakan sistem mastery learning, sehingga prestasinya mentereng. Seperti emas olimpiade sains nasional bidang Bahasa Inggris 2021, juga perak tingkat nasional di materi Matematika pada tahun yang sama. Padahal tahfidz minimal 3 juz. Sedangkan untuk pesantren terbagi tiga. Ada yang reguler, yaitu lebih ke dasar Islam seperti Quran, tajwid, fiqh, nahwu sorf dan bahasa arab. Ada yang khusus kitab kuning, seperti Jurumiyah, Sulamut Taufiq, Safinatunnajah, dll. Terakhir ada yang khusus tahfidz Quran. Tinggal di pilih. Berikutnya adalah secara fasilitas memadai, mulai dari kolam renang, pacuan kuda, lapangan futsal, teater dan lainnya. Uniknya biayanya di kisaran jutaan. Biasanya yang model seperti ini di angka 30 jutaan. Tentu karena Al Masoem dikenal miliki banyak unik usaha. Di google mendapatkan rating cukup bagus. Salah satu ulasannya adalah “Tempatnya luas, bersih, nyaman dan sejuk.” Pesantren Kempek Cirebon Kalau Anda ingin mencari pesantren yang fokus pendalaman kitab kuning, bisa dikatakan Cirebon adalah tempatnya. Kami pilihkan Pesantren Kempek sebagai salah satu pesantren terbaik di Jawa Barat karena beberapa alasan. Pertama, pesantren ini memiliki pola seperti pesantren kitab kuning legendaris lainnya, dari jurumiyah, imrithi, alfiyah, dan kitab kuning lainnya menjadi rujukan. Kedua di sini terkenal dengan namanya metode Al Quran kempekan, yaitu membaca Al Quran dengan sangat ketat sekali. Untuk alfatihah harus sekian kali, dan lainnya. Fokus pendidikan Islam tidak perlu diragukan. Terakhir adalah faktor biaya. Pesantren salafiyah demikian dikenal memiliki ketulusan dalam menerima dan membantu santri. Untuk masuk pesantren hanya antara juta sampai dengan juta. Bulanan hanya antara 330 ribu sampai dengan 450 ribu. Pondok Pesantren Modern Darussalam Garut Pesantren Terbaik di Jawa Barat berikutnya adalah Pondok Darussalam Garut. Bagi yang berkiblat ke pesantren model-model Gontor Ponorogo, kami merekomendasikan pondok pesantren ini karena beberapa alasan. Pertama, kurikulumnya sangat mirip dengan Gontor, disiplin, pendidikan umum dan agama sudah dirangkum menjadi satu di dalam kelas. Bahkan manajemennya juga mirip, tiga pimpinan pondok, diserahkan ke badan wakaf. Kedua, perkembangannya cukup stabil, baik dari fasilitas, dari santri yang sudah mencapai ribuan, gedung-gedung juga berkembang dengan baik. Sehingga terlihat manajemen yang bagus. Terakhir adalah faktor tempat. Garut dikenal memiliki tempat yang cukup bagus untuk pesantren. Sejuk dan nyaman. Banyak tambak ikan. Pokoknya indah. Biaya masuknya sedangkan iuran bulanannya Di Google mendapatkan rating salah satu komentarnya adalah “Alhamdulillah masih ada pesantren yang seimbang antara umum dan agama.” info lengkap di sini. Pesantren Anak Nurul Amal Ciamis Pesantren terbaik di Jawa Barat berikutnya kami pilihkan pesantren untuk anak-anak, khususnya tahfidz Quran, yaitu Nurul Amal Ciamis. Pesantren ini menerima santri minimal usia tahun. Untuk pendidikan tahfidz Qurannya satu tahun minimal dua juz. Namun umumnya lebih, sehingga ketika enam tahun bisa mencapai 30 juz Al Quran. Pendidikan formal juga tersedia, dan sangat rapi dan bersih. Tempatnya juga terasa nyaman, apalagi wilayah Ciamis yang dikenal memiliki udara sejuk. Tanahnya turun naik, banyak pohon, jadi enak untuk anak-anak. Sayangnya hanya menerima 70 anak setiap tahun. Di Google mendapatkan rating salah satu ulasannya adalah “Tempatnya representatif untuk anak kecil, bebas dari polusi udara dan bising, asri dan bersih.” Biaya masuknya sekitar 14 juta, dengan spp bulanan sebesar juta. Informasi lengkap bisa kunjungi website resminya di sini. Pesantren As Shidqu Cilimus Pesantren terbaik di Jawa Barat berikutnya adalah Pesantren As Shidqu Cilimus, Kuningan. Ini adalah pesantren yang dikelola oleh Habib yaitu Al Habib Quraisy Baharun, putra dari salah satu pendiri pesantren Dalwa Bangil. Pesantren ini menjadi rujukan jika ingin khusus menghafal Al Quran 30 juz dengan target selama empat tahun. Waktu yang realistis. Karena menghafal Quran yang cepat, khawatir belum melekat. Maka ini waktu yang masuk akal. Untuk pendidikan formal memiliki jenjang SMP dan SMA dengan model kesetaraan. Jadi sudah lengkap. Belum lagi pendidikan kitab kuning seperti fiqh, hadist, tafsir, dan lain sebagainya. Kelebihan pesantren berbasis habib adalah kecintaan terhadap rasul begitu tinggi, baik dalam keseharian atau dalam amalan-amalan. Di Google pesantren ini mendapatkan rating Salah satu ulasannya adalah “Nasab keilmuannya jelas”. Adapun biaya masuknya adalah sebesar 8 jutaan. Tergolong standard. Apalagi latar belakang dari pesantren ini adalah pegunungan yang sangat indah. Bisa kunjungi info lengkap di sini. Pesantren Sunnah Jawa Barat Minhajus Sunnah Bogor Pesantren terbaik di Jawa Barat berikutnya adalah Minhajus Sunnah Bogor. Ini adalah pesantren yang masuk kategori pesantren sunnah atau yang biasanya menyebut berlandaskan manhaj lurus dan berlandaskan Al Quran. Fokusnya pada pembinaan calon dai. Sehingga yang diajarkan adalah pendalaman kepada Fiqh, Usul Fiqh, tafsir, Hadist, ushul dakwah, firoq, adab thalib, sirah nabi, bahasa arab, dan lain sebagainya. Tapi ini minimal bagi teman-teman yang sudah lulus SMA atau MA sederajat. Bahkan syaratnya sudah minimal hafal 2 juz. Jadi cukup ketat sekali. Serta ada unsur pengabdian setelah melakukan pendidikan. Adapun biayanya sekitar 2 juta rupiah, untuk SPP sekitar 500 ribuan. Di Google mendapatkan rating cukup tinggi, salah satu komentarnya adalah “Tempat menuntut ilmu yang asri dan sejuk”. ilustrasi pixabay Pesantren Terbaik di Jawa Barat Buntet Cirebon Pesantren terbaik di Jawa Barat berikutnya adalah pesantren Buntet Cirebon. Siapa yang tidak mengenal pesantren ini. Satu komplek yang sangat besar dengan pendidikan yang cukup legendaris, dirintis sejak 1758. Ini merupakan pesantren dengan sistem tradisional yang sangat kuat, seperti sorogan, bandongan, pasaran. Namun kemudian dikombinasikan dengan sistem modern hingga pendidikan formal juga sudah tersedia dengan baik. Dengan pengalaman dan alumni yang jumlahnya cukup banyak, tentu relasinya sudah sangat luas. Di sinilah sisi utama yang juga patut menjadi pertimbangan. Apalagi biayanya cukup terjangkau sekitar juta. SPP hanya Rp350-an. Rating di Google sampai atau hampir sempuran, dengan jumlah 319 ulasan. Salah satunya adalah, “Pesantren dengan kualitas pendidikan baik, dan cukup terkenal di Indonesia. Inilah beberapa pesantren terbaik di Jawa Barat versi panduan terbaik yang bisa dijadikan pilihan. Jika ada masukan cukup tuliskan komentar. Semoga informasi ini bisa bermanfaat. Post Views
Klaten Salah satu pondok pesantren di Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, menjadi klaster baru penyebaran covid-19 di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. "Dari pondok pesantren ini totalnya ada 14 santri yang positif," kata Ketua Satgas Percepatan Pengendalian Covid-19 Kecamatan Ceper, Supriyono, di Klaten, Selasa, 6 April 2021.
– Pondok Pesantren Ponpes Al Manshur Popongan di Desa Tegalgondo, Wonosari, Klaten, telah melahirkan beberapa kiai besar. Santrinya kini mencapai seribu lebih. Meski dari usia sudah lebih dari seabad, namun eksistensinya masih diakui. Memasuki Dusun Popongan dengan mudah menjumpai para santri yang sedang berjalan kali maupun mengendari sepeda motor. Itu bisa dikenali dari santri laki-laki yang mengenakan sarung di daerah tersebut. Ada juga yang mengenakan seragam sekolah dilengkapi peci dan hijab tampak lalu lalang menyusuri jalan kampung. Di tengah kampung terdapat Masjid Al Manshur Popongan. Masjid tersebut sering kali digunakan para santri untuk menuaikan salat. Termasuk berbagai kegiatan lainnya karena lokasinya yang tak jauh dari pemondokan Ponpes Al Manshur Popongan. Ada satu lagi Masjid Popongan didirikan pada 1926 oleh KH Muhammad Manshur. Sebelum keberadaan masjid ini, telah lebih dulu berdiri ponpes pada 1918. Awalnya lembaga pendidikan Islam tradisional itu hanya bernama Ponpes Popongan saja. Berdirinya ponpes itu pun tidak bisa dilepaskan dari berkembangnya Tarekat Naqsyabandiyah-Khalidiyah yang berkembang di kampung tersebut. Mengingat orang tua dari Kiai Manshur, yakni Muhammad Abdul Hadi Girikusumo, seorang mursyid dari tarekat tersebut di Demak. Kiai Manshur belajar agama Islam kepada orang tuanya sendiri. Ketika remaja nyantri di Ponpes Jamsaren Surakarta yang diasuh oleh Kiai Idris. Sedangkan kedatangan dia ke Dusun Popongan ketika Kiai Manshur saat muda diambil menantu oleh petani kaya bernama Haji Fadlil. Kiai Manshur dinikahkan dengan Nyai Maryam Nyai Kamilah pada 1918. Karena merupakan alumni ponpes dia diminta Haji Fadlil mengajarkan agama Islam di Popongan. Pembangunan ponpes pun dilakukan secara swasembada dan gotong-royong. Batu pondasi diperoleh para santri dari Sungai Jebol yang terletak di sebelah selatan Dusun Popongan. Ada pun pasir diambil dari Sungai Tegalgondo yang berada di sisi utara dari kampung tersebut. Sebagai tokoh kaya saat itu, Haji Fadlil banyak menyumbangkan kartanya untuk pendirian ponpes tersebut. “Setahu saya pemondokan dibangun pertama kali pada 1918. Saat itu hanya terdapat enam kamar saja. Kini masih menyisakan tiga kamar yang masih berdiri kokoh. Saya melihat tertulis 1918 di pintu asrama sebelum akhirnya digempur,†ujar salah seorang keluarga pengasuh Ponpes Al Manshur Moh. Ardani saat ditemui Jawa Pos Radar Solo beberapa waktu lalu. Bangunan Tarekat Naqsyabandiyah-Khalidiyah yang dahulunya masih dalam satu kawasan dengan Ponpes Al Manshur Popongan. Pria yang akrab dipanggil Gus Ardani ini mengungkapkan, dari 1918 sampai saat ini dia belum menemukan refrensi terkait pergerakan yang dilakukan Ponpes Al Manshur Popongan. Termasuk momen penting lainnya pada masa itu. Hingga akhirnya Kiai Manshur wafat pada 1955. Seiring berjalannya waktu pengurusan terhadap ponpes dan tarekat di Popongan dilakukan secara turun temurun. Hingga akhirnya pada 1981 dibentuklah yayasan sekaligus menandai nama Ponpes Popongan menjadi Ponpes Al Manshur Popongan. Termasuk mengembangkan sekolah pendidikan formal di bawah yayasan yang dibentuk yakni madrasah aliyah MA, madrasah tsanawiyah MTs dan raulatul athfal RA. “Selama perjalanannya, ponpes mengalami kurang aktif. Antara ponpes dan madrasah berjalan sendiri-sendiri. Hingga akhirnya pada 2014 terdapat pembaruan yayasan sampai sekarang,†tambahnya. Lalu lalang para santri di Dusun Popongan, Desa Teglgondo, Kecamatan Wonosari, Klaten. Dia menyebut jumlah santri di Ponpes Al Manshur Popongan terus bertambah. Saat ini santri putra sebanyak 360 orang dan putri lebih dari 700 orang. Ditambah para santri yang kuliah maupun alumni menjadi pengurus di ponpes tersebut. Mereka berasal dari Palembang, Lampung, Kalimantan, Jakarta serta daerah Solo dan sekitarnya. Ponpes Al Manshur Popongan telah melahirkan ulama ternama seperti Arwani Amin Said Mbah Arwani Kudus, Kiai Abdul Manan dan Kiai Ahmad Mustofa. Sebagai salah satu ponpes tertua tetap mengikuti perkembangan sesuai tuntutan zaman melalui pendidikan formal seperti MA, MTs dan RA yang saat ini berjalan. “Di luar pendidikan formal, kami ada kegiatan balai latihan kerja BLK dari Kementerian Tenaga Kerja Kemenaker. Termasuk Bank Wakaf Mikro BWM binaan dari Otoritas Jasa Keuangan OJK. Memberikan peminjaman maksimal Rp 3 juta tanpa bunga dan jaminan bagi masyarakat sekitar ponpes yang memiliki usaha,†ucapnya. Lurah Asrama Putra Ponpes Al Manshur Popongan, Ibnu Fajar Sidiq menambahkan, saat ini ponpes tengah merintis usaha ikan lele dengan memanfaatkan tiga kolam dari terpal berisikan bibit sebanyak ekor. Harapannya bisa menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan para santri. “Selain itu masih ada ekstrakulikuler seperti hadroh, sepakbola, kaligrafi dan silat. Mereka yang menyantri ke Ponpes Al Manshur Popongan dari yang saya pahami karena sebagai pondok yang lawas juga kharismatik,†ucapnya. Para santri juga tidak ketinggalan dengan teknologi informasi dan komunikasi TIK terkini. Salah satunya melalui pengelolaan media sosial yang dimiliki ponpes. Tetapi dengan tetap memperhatikan aturan dari ponpes. “Kami tidak meninggalkan ajaran-ajaran lama. Kami juga tidak ketinggalan perkembangan teknologi yang terbaru. Kami rutin lakukan khataman quran dan selalu salat berjamaah sebagai ciri khas santri Ponpes Al Manshur Popongan,†ujarnya. angga purenda/bun Pondok Pesantren Al Manshur Popongan Sejarah Didirikan pada 1918 oleh Kiai Muhammad Manshur Berlokasi di Dusun Popongan, Desa Tegalgondo, Wonosari, Klaten Awalnya hanya ada enam kamar untuk pemondokan santri, kini masih tersisa tiga kamar berusia lebih dari seabad. Pada 1955 Kiai Manshur wafat Pada1981 dibentuk yayasan sekaligus menandai nama Ponpes Popongan menjadi Ponpes Al Manshur Popongan. Didirikan sekolah formal mulai dari RA, MTs dan MA Hingga kini terdapat 360 santri putra dan 700 santri putri. Ulama ternama dari santri Ponpes Al Manshur di antaranya KH M Arwani Amin Said Mbah Arwani Kudus, Kiai Abdul Manan dan Kiai Ahmad Mustofa. Saat ini diasuh KH Nashrun Minallah Pengembangan Pendirikan balai latihan kerja BLK dari Kemenaker Bank Wakaf Mikro BWM binaan dari Otoritas Jasa Keuangan OJK Pengelolaan kolam ikan lele Ekstrakulikuler hadroh, sepakbola, kaligrafi dan silat – Pondok Pesantren Ponpes Al Manshur Popongan di Desa Tegalgondo, Wonosari, Klaten, telah melahirkan beberapa kiai besar. Santrinya kini mencapai seribu lebih. Meski dari usia sudah lebih dari seabad, namun eksistensinya masih diakui. Memasuki Dusun Popongan dengan mudah menjumpai para santri yang sedang berjalan kali maupun mengendari sepeda motor. Itu bisa dikenali dari santri laki-laki yang mengenakan sarung di daerah tersebut. Ada juga yang mengenakan seragam sekolah dilengkapi peci dan hijab tampak lalu lalang menyusuri jalan kampung. Di tengah kampung terdapat Masjid Al Manshur Popongan. Masjid tersebut sering kali digunakan para santri untuk menuaikan salat. Termasuk berbagai kegiatan lainnya karena lokasinya yang tak jauh dari pemondokan Ponpes Al Manshur Popongan. Ada satu lagi Masjid Popongan didirikan pada 1926 oleh KH Muhammad Manshur. Sebelum keberadaan masjid ini, telah lebih dulu berdiri ponpes pada 1918. Awalnya lembaga pendidikan Islam tradisional itu hanya bernama Ponpes Popongan saja. Berdirinya ponpes itu pun tidak bisa dilepaskan dari berkembangnya Tarekat Naqsyabandiyah-Khalidiyah yang berkembang di kampung tersebut. Mengingat orang tua dari Kiai Manshur, yakni Muhammad Abdul Hadi Girikusumo, seorang mursyid dari tarekat tersebut di Demak. Kiai Manshur belajar agama Islam kepada orang tuanya sendiri. Ketika remaja nyantri di Ponpes Jamsaren Surakarta yang diasuh oleh Kiai Idris. Sedangkan kedatangan dia ke Dusun Popongan ketika Kiai Manshur saat muda diambil menantu oleh petani kaya bernama Haji Fadlil. Kiai Manshur dinikahkan dengan Nyai Maryam Nyai Kamilah pada 1918. Karena merupakan alumni ponpes dia diminta Haji Fadlil mengajarkan agama Islam di Popongan. Pembangunan ponpes pun dilakukan secara swasembada dan gotong-royong. Batu pondasi diperoleh para santri dari Sungai Jebol yang terletak di sebelah selatan Dusun Popongan. Ada pun pasir diambil dari Sungai Tegalgondo yang berada di sisi utara dari kampung tersebut. Sebagai tokoh kaya saat itu, Haji Fadlil banyak menyumbangkan kartanya untuk pendirian ponpes tersebut. “Setahu saya pemondokan dibangun pertama kali pada 1918. Saat itu hanya terdapat enam kamar saja. Kini masih menyisakan tiga kamar yang masih berdiri kokoh. Saya melihat tertulis 1918 di pintu asrama sebelum akhirnya digempur,†ujar salah seorang keluarga pengasuh Ponpes Al Manshur Moh. Ardani saat ditemui Jawa Pos Radar Solo beberapa waktu lalu. Bangunan Tarekat Naqsyabandiyah-Khalidiyah yang dahulunya masih dalam satu kawasan dengan Ponpes Al Manshur Popongan. Pria yang akrab dipanggil Gus Ardani ini mengungkapkan, dari 1918 sampai saat ini dia belum menemukan refrensi terkait pergerakan yang dilakukan Ponpes Al Manshur Popongan. Termasuk momen penting lainnya pada masa itu. Hingga akhirnya Kiai Manshur wafat pada 1955. Seiring berjalannya waktu pengurusan terhadap ponpes dan tarekat di Popongan dilakukan secara turun temurun. Hingga akhirnya pada 1981 dibentuklah yayasan sekaligus menandai nama Ponpes Popongan menjadi Ponpes Al Manshur Popongan. Termasuk mengembangkan sekolah pendidikan formal di bawah yayasan yang dibentuk yakni madrasah aliyah MA, madrasah tsanawiyah MTs dan raulatul athfal RA. “Selama perjalanannya, ponpes mengalami kurang aktif. Antara ponpes dan madrasah berjalan sendiri-sendiri. Hingga akhirnya pada 2014 terdapat pembaruan yayasan sampai sekarang,†tambahnya. Lalu lalang para santri di Dusun Popongan, Desa Teglgondo, Kecamatan Wonosari, Klaten. Dia menyebut jumlah santri di Ponpes Al Manshur Popongan terus bertambah. Saat ini santri putra sebanyak 360 orang dan putri lebih dari 700 orang. Ditambah para santri yang kuliah maupun alumni menjadi pengurus di ponpes tersebut. Mereka berasal dari Palembang, Lampung, Kalimantan, Jakarta serta daerah Solo dan sekitarnya. Ponpes Al Manshur Popongan telah melahirkan ulama ternama seperti Arwani Amin Said Mbah Arwani Kudus, Kiai Abdul Manan dan Kiai Ahmad Mustofa. Sebagai salah satu ponpes tertua tetap mengikuti perkembangan sesuai tuntutan zaman melalui pendidikan formal seperti MA, MTs dan RA yang saat ini berjalan. “Di luar pendidikan formal, kami ada kegiatan balai latihan kerja BLK dari Kementerian Tenaga Kerja Kemenaker. Termasuk Bank Wakaf Mikro BWM binaan dari Otoritas Jasa Keuangan OJK. Memberikan peminjaman maksimal Rp 3 juta tanpa bunga dan jaminan bagi masyarakat sekitar ponpes yang memiliki usaha,†ucapnya. Lurah Asrama Putra Ponpes Al Manshur Popongan, Ibnu Fajar Sidiq menambahkan, saat ini ponpes tengah merintis usaha ikan lele dengan memanfaatkan tiga kolam dari terpal berisikan bibit sebanyak ekor. Harapannya bisa menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan para santri. “Selain itu masih ada ekstrakulikuler seperti hadroh, sepakbola, kaligrafi dan silat. Mereka yang menyantri ke Ponpes Al Manshur Popongan dari yang saya pahami karena sebagai pondok yang lawas juga kharismatik,†ucapnya. Para santri juga tidak ketinggalan dengan teknologi informasi dan komunikasi TIK terkini. Salah satunya melalui pengelolaan media sosial yang dimiliki ponpes. Tetapi dengan tetap memperhatikan aturan dari ponpes. “Kami tidak meninggalkan ajaran-ajaran lama. Kami juga tidak ketinggalan perkembangan teknologi yang terbaru. Kami rutin lakukan khataman quran dan selalu salat berjamaah sebagai ciri khas santri Ponpes Al Manshur Popongan,†ujarnya. angga purenda/bun Pondok Pesantren Al Manshur Popongan Sejarah Didirikan pada 1918 oleh Kiai Muhammad Manshur Berlokasi di Dusun Popongan, Desa Tegalgondo, Wonosari, Klaten Awalnya hanya ada enam kamar untuk pemondokan santri, kini masih tersisa tiga kamar berusia lebih dari seabad. Pada 1955 Kiai Manshur wafat Pada1981 dibentuk yayasan sekaligus menandai nama Ponpes Popongan menjadi Ponpes Al Manshur Popongan. Didirikan sekolah formal mulai dari RA, MTs dan MA Hingga kini terdapat 360 santri putra dan 700 santri putri. Ulama ternama dari santri Ponpes Al Manshur di antaranya KH M Arwani Amin Said Mbah Arwani Kudus, Kiai Abdul Manan dan Kiai Ahmad Mustofa. Saat ini diasuh KH Nashrun Minallah Pengembangan Pendirikan balai latihan kerja BLK dari Kemenaker Bank Wakaf Mikro BWM binaan dari Otoritas Jasa Keuangan OJK Pengelolaan kolam ikan lele Ekstrakulikuler hadroh, sepakbola, kaligrafi dan silatPELAKSANAANIbM di Mitra YAPITU AL HUDA ANALISIS SITUASI IbM PONDOK PESANTREN KEWIRAUSAHAAN DI KLATEN DAN BANTUL DI. YOGYAKARTA Permasalahan Mitra IbM Masih lemahnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang teraplikasi dengan baik. Rendahnya kreativitas inovasi dalam
PondokPesantren Baitussalam Yogyakarta. Pondok Pesantren Baitussalam berdiri pada tahun 1985, yang didirikan oleh Ustadz Agus Haryadi (alm.). Pada awalnya pondok pesantren ini berlokasi di dusun Taskombang, Klaten, di kediaman Bapak Bakti Muranom. Namun pada beberapa waktu kemudian memperoleh tanah wakaf dari KH.Namunkami bisa merekomendasikan beberapa pondok pesantren tahfidz di yogyakarta yang memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Pada awalnya pondok pesantren ini berlokasi di dusun taskombang, klaten, di kediaman bapak bakti muranom. Info Pondok Pesantren Bagi Mahasiswa Di Jogja Yogyakarta - Seequeen Kost Putri Muslimah Jogja
Klaten Jawa Tengah. Telp: 082225243444 | WA : 0899 5913444. PESANTREN ALMA'TUQ SUKABUMI Jl. Kadudampit KM. 03 Desa Gunungjaya Kec. Cisaat Kab. Pondok Pesantren Tahfidz Putri Ma'hadul Qur'an Boyolali Jl. Profesor Soeharso, Gatak Kebontimun, Keringan, Boyolali (0276) 3294133 Surat terbuka kepada kalian yang ingin melarang Hijab diPondokPesantren NU Ta'limul Qur'an merupakan salah satu pondok pesantren yang ada di Kabupaten Klaten. Adapun belajar mengajar di ponpes ini menggunakan kurikulum yang berlaku di tambah dengan ilmu agama. /uztazah serta guru yang kompeten pada bidang pelajarannya masing-masing sehingga berkualitas dan menjadi salah satu pesantren terbaik 3Jln.